Kuta Information
Located in the neck of the Peninsula next to Jimbaran, Kuta is noted for being the bustling tourism heart of Bali. With its very high concentration of beachside resorts, restaurants, bars, markets and shops combined with its long sandy beach and warm waters, Kuta is a popular destination for visitors from all over the world. There are a stunning array of markets and stalls in Kuta with almost any sort of local produce available ranging from T-shirts and clothes, leather goods, woodwork and electronics to food and other refreshments. There is wide range of accommodation options from luxury resorts to backpacker type bungalows.Kuta was originally a fishing village and was the first part of Bali that was commercialised for tourists. This sprawling area has joined up with neighboring town of Legian to the north which is a quieter area popular with expats as a place to live.
Dikenal juga dengan Pantai Kuta, merupakan salah satu pantai utama di Bali dan wilayah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Pantainya berpasir putih dengan air yang cukup jernih, ombaknya banyak dimanfaatkan untuk berolahraga surfing bagi para pemula.
Pantai Kuta dan daerah sekitarnya mengalami kemajuan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Tepat di bibir pantai, pemerintah setempat mengijinkan pedagang dan penjaja jasa lokal untuk berniaga disana.Mulai dari makanan, minuman seperti nasi bungkus, nasi kuning, gorengan, nasi padang, mie instant, rujak, bakso, minuman ringan, es kelapa muda dan masih banyak jenis yang lain. Makanan dan minuman ini sangat mudah ditemukan disana, harga yang ditawarkan juga relatif murah dan cukup masuk akal. Jadi bila anda sedang berada di Pantai Kuta tidak perlu ragu jajan disekitar sana, kios atau lapak-lapak makanan mulai buka sejak pagi hari, jam 6.30 sudah ada yang mulai berjualan dan jam 7 keatas semakin ramai. Banyak pula turis asing yang penasaran mencoba kuliner rakyat Indonesia dan mereka tampak cukup menikmatinya.
Ada lagi yang cukup unik di Pantai Kuta, anda sedang ingin ke salon tapi malas beranjak meninggalkan pantai yang indah? Wah jangan khawatir banyak wanita muda dan ibu-ibu yang menawarkan jasa “salon keliling”. Mulai dari mengepang rambut, menikur-pedikur, plus kuku anda setelah dibersihkan dan dirapihkan dapat juga di cat dengan kutex warna warni serta diberi ornamen gambar mungil untuk mempercantik kuku anda. Anda pegal-pegal setelah banyak berjalan-jalan, bermain dan belanja di Bali? Di pantai Kuta ada solusinya, para wanita ini juga dapat melayani anda pijat tradisional. Semua jasa yang ditawarkan dari layanan kecantikan dan pijat, anda bayar sesuai dari negosiasi harga yang dilakukan sebelum servis dilakukan, jadi anda harus pandai menawar agar harga yang anda bayarkan tidak terlalu mahal.
Nah bagaimana jika anda berminat memasang tato sementara (temporary tattoo) yang akan hilang 2 atau 3 minggu? Ada pria-pria juga yang bisa menyediakan jasa tersebut. Besar, kecil dan dengan aneka bentuk yang sesuai dengan keinginan anda. Souvenir khas Bali juga banyak dijual di sini. Anda ingin bersantai di atas pasir tapi takut pakaian ada kotor dan anda takut kepanasan? Banyak payung pantai, kursi pantai bahkan sekedar tikar bisa anda sewa dengan harga yang cukup terjangkau. Singkatnya bila anda bertamasya di Pantai Kuta meskipun dengan budget yang tidak terlampau tinggi, dapat dipastikan anda tidak akan terlantar. Bahkan, biaya masuk ke lokasi pantai ; nol. Anda tak perlu mengeluarkan uang, kecuali anda membawa kendaraan, baik motor, sepeda atau mobil. Pasti ada restribusi parkir, itupun lebih murah dari yang biasa anda keluarkan kalau anda berparkir di Jakarta. Kuta adalah obyek wisata yang indah dan ramah. Indah oleh pemandanganya yang luar biasa, terutama dikala matahari terbenam, tak heran Kuta dijuluki “sunset beach”. Ramah karena sarana yang lumayan lengkap, keamanan yang cukup dan ramah juga bagi kocek anda.
Sesuai pengalaman saya, selama beberapa kali berlibur di Bali dan sekarang setelah hampir 2 bulan tinggal di Bali. Saya tidak pernah mengalami atau menyaksikan tindak kriminal disini, khususnya di Pantai Kuta. Tak jarang saya bermain air berenang meninggalkan pakaian dan kacamata di pasir begitu saja. Waktu saya kembali barang-barang saya masih utuh. Tentu saya akan merasa rugi jika harus kehilangan glasses Gucci dan Guess saya. Cuma yang kadangkala membuat saya agak was-was takutnya barang yang saya tinngalkan terinjak oleh turis lain yang banyak berjalan-jalan atau berolahraga lari. Banyak juga anjing-anjing yang bermain, tapi sejauh ini yang saya khawatirkan tak terjadi.
Dari segi keselamatan bagi yang berada di air, saya rasa telah cukup memadai jasa pengamanannya. Ada banyak bendera rambu yang dipancang dan diawasi letaknya serta kerap dipindahkan, disesuaikan dengan keadaan air laut itu sendiri, juga cuaca pada saat itu. Penjaga pantai juga ada disepanjang kawasan, lifeguard tower, akhir-akhir ini ada beberapa yang diperbaharui atau dalam bentuk bangunan baru. Toilet dan shower room juga ada di Pantai Kuta. Yang ketika tahun 1999 agak sulit saya temui.