HOME

Tuesday, June 22, 2010

Bali Travel Guide - Indonesia

Bali Travel Guide - Indonesia

Bali is one of the most popular tourist destinations of the 17,000 islands that make up Indonesia.
Denpasar Intenational airport is convenienly located just a short cab ride to most destinations around Bali. Garuda Airlines has daily flights departing Perth, Sydney, Melbourne, Brisbane and Adelaide, all flying to Denpasar International Airport in Bali. Low cost carriers such as Pacific Blue and Jetstar International fly direct from most Australian capital cities.
Book cheap flights to Bali with Webjet. Compare Airlines and Save

Best Time to Visit Bali

Bali is a popular family destination year round, especially between July and August, Christmas and New Year's and during school holidays when most visitors travel to Bali. Outside these peak times, Bali is surprisingly quiet. For great accommodation discounts and cheap flights it's advisable to travel to Bali outside of peak season.
Temperature in Bali is 30-35°C year round. It is always warm, humid and tropical. The dry season is usually between April and October. During November and March travellers to Bali will experience the most rain.

Kuta - Bali's most visited destination

Kuta is located just a short drive from the international airport and is a known popular toursit centre of nightlife and bargain shopping in Bali. Restaurants line the streets of Kuta, as well as the beachfront where visitors awe at the spectacular sunsets, on show year round. Kuta offers many options in hotel accommodation and food, ranging from super cheap to ultra luxurious. There is something for everyone in Kuta.

Seminyak

Located just north of Kuta, Seminyak is one of Bali's more relaxed, upscale areas. Seminyak is filled with beachside resorts, villas, fine dining restaurants and funky bars. Much of Bali's nightlife has moved into this area, making Seminyak the place to be seen. You can also find some great stores, stocking designer home-wares, clothes, furniture and other good quality Balinese items

Ubud - Culture, comfort, nature and inspiration


Ubud is a must see destination, especially for first time visitors to Bali. The monkey forest in Ubud is a fun attraction for families. Get up and close with the monkeys as they go about their daily life. Ubud's unique natural surroundings, including the mountains, volcanos, scenic rice fields and small villages are just a few of the things that attract people to Bali. Visitors can also enjoy the local art and craft communities, ancient temples, palaces and rivers.

Sanur - Sensational sunrises and white sandy beaches

Sanur beach is easily accessed just 5 to 10 minute drive from Denpasar City. Located on the south eastern side of Bali, Sanur is the perfect place to watch the sun rise, while you enjoy a relaxed morning on the peaceful sandy white beach. Though it is one of the first resorts to be developed in Bali, Sanur maintains its traditions and heritage. Ancient temples remain a strong part of Balinese culture and history.There is a fine example of a traditional balinese temple located within a short walking distance from Sanur beach.


Nusa Dua - Luxurious hotels and crystal clear waters

Nusa Dua of Bali is where you will find some of the most luxurious hotels and accommodation options in the world. The crystal clear water and stretches of white sandy beach makes Nusa Dua an ideal holiday destination for travellers looking to be pampered and take time out to relax.
Denpasar international airport in Bali is located just 25 minutes drive from Nusa Dua which is located 40km soth of Bali's capital city Denpasar.

Thursday, June 17, 2010

Kastil Heidelberg, Jerman; Bangkitkan Imajinasi Fantasi

Berkunjung ke Jerman serasa belum lengkap sebelum mengunjungi dan melihat keindahan Kastil Heidelberg. Istana megah ini merupakan simbol sejarah negara tersebut, terletak di Lembah Neckar. Karenanya jangan heran jika bangunan bersejarah itu senantiasa menjadi sumber inspirasi para penulis skenario, atau pembuat film, serta penulis cerita. Terinspirasi dari bangunan kuno, munculah film-film besar atau artikel menarik tentang latar belakangnya, bahkan roman percintaan dengan mengambil setting kastil itu.
Ya, siapa pun orangnya, ketika memasuki kompleks, rasa takjub langsung hinggap di perasaan kita. Berdiri megah, di tengah rimbunan pepohonan yang tertata apik, dalam benak teringat pada film-film Harry Potter, dengan latar belakang kastil-kastil fantasi. Bangunan kastil dan gereja khas yang bisa ditemui hampir di setiap negara daratan Eropa itu, sering membuat kagum orang yang melihatnya.
Pemerintah di Eropa tampaknya sangat menghargai monumen-menumen sejarah yang ada. Terbukti tidak hanya di Jerman, hampir di semua negara di Eropa, bengunan kastil dan gereja kuno, tetap dipertahankan keadaannya berdiri seperti semula, dan dijual sebagai aset wisata negara. Meski dibiarkan berdiri apa adanya, bukan berarti pemerintah tidak peduli. Perawatan dan kebersihan bangunan terus dilakukan, malahan dengan teknologi mutakhir. Semua demi mempertahankan bangunan dari kehancuran karena digerogoti usia. Berbeda barangkali dengan kebisaan yang ada di negara kita. Bangunan kuno dihancurkan dan kemudian muncul mal dan departemen store sebagai penggantinya.
Di bangunan bekas kastil Electors Palatine itu, ada beberapa yang terlihat hancur. Menurut beberapa sumber, hancurnya benteng sekaligus istana bernilai arsitektur tinggi itu, terjadi saat terjadi perang dengan Prancis. Dan pemerintah tetap membiarkan reruntuhan tersebut menjadi tontonan pengunjung. Sebagai bukti sejarah, bahwa di tempat itu pernah terjadi perang antar dua negara yang dipimpin oleh raja. Berdirinya kastil ditetapkan pula sebagai hari jadi kota Heidelberg. Dokumen kota itu ditemukan kali pertama pada 1196 dan tahun 1225 dikenal dengan nama Heidelberg.
Meski banyak yang hancur, namun beberapa diantaranya masih berdiri dengan megahnya. Dan sampai saat ini, bangunan kastil yang tersisa masih dipertahankan. Bangunan yang hancur sengaja dibiarkan, sebagai bukti sejarah, bahwa di tempat itu pernah terjadi perang dan pengambilalihan kekuasaan. Padahal jika pemerintah Jerman mau, membangun kembali kastil yang hancur agar bisa berdiri seperti sedia kala, atau berubah bentuk bisa saja dilakukan. Tetapi demi sejarah, pemerintah menganggap, pembangunan kembali bangunan yang hancur dirasa tidak perlu .
Kastil Heidelberg adalah satu dari banyak tempat wisata di Jerman yang paling dikenal. Dalam setahun tak kurang dua juta turis mengunjungi tempat itu. Heidelberg masuk dalam wilayah Baden Wuerttemberg. Untuk mencapai Kastil Heidelberg, Anda harus melewati 303 tangga. Karena udara yang sejuk, ketika melalui jumlah ratusan itu bisa tidak terasa berat.
Selain kastil, kota ini dikenal pula sebagai penghasil mesin cetak berkualitas tinggi. Hampir tidap tahun, para praktisi cetak berkumpul di kota ini untuk menyaksikan pameran mutakhir mesin cetak. Pengikutnya tidak hanya datang dari Jerman saja, namun dari negara-negara penghasil mesin tersebut.
Setelah turun dari kastil, tak sempurna jika tidak menyempatkan diri mampir ke jembatan tua dekat Bismarckplatz. Dari jembatan yang berada di bawah, Kastil terlihat elegan. Kota wisata lain di Jerman yang menawarkan pesona "kekunoan" adalah Leipzig. Ketika Jerman Timur masih berbeda pemerintahannya, kota ini termasuk yang paling diandalkan sebagai pusat wisata.
Terletak di sisi sungai Auer, Leipzig adalah salah satu kota yang paling indah di Jerman. Kota ini selamat dari penghancuran pada Perang Dunia I. Setelah tembok Berlin runtuh, Leipzig menjadi kota sejarah kebudayaan paling menarik dan menjadi tempat yang banyak dikunjungi wisatawan. Johann Wolfgang Goethe, pujangga besar Jerman, menyebut Leipzig sebagai "Little Paris". Ini tidak lepas dari keindahan kotanya yang hampir sama dengan kota Paris.
Berkunjung ke "Little Paris" berarti wajib mendatangi Gereja Nikolaikirche (St Nikholas). Gereja tertua dan terbesar di Leipzig. Bangunan ini makin mendunia sejak tahun 1989, ketika digunakan sebagai tempat dimulainya "Revolusi Perdamaian", antara Jerman Barat dan Timur.
Tempat wisata lain yang menjadi kebanggaan kota berpenduduk 500.000 jiwa ini adalah Kebun Binatang Leipzig, Monumen Perang Antarnegara, St Thomas (museum Johann Sebastian Bach), Museum Sejarah Kota, Gedung Konser Gewandhaus, Opera, Danau Cospuden, Madlerpassage (pusat perbelanjaan terbesar), Leipzig Trade Fair, Constitutional Court, Clara-Zetkin Park, Karl-Heine Canal/Kota Air dan Belantis. Berbagai julukan juga disandang Leipzig, yakni kota olahraga, pusat seni dan kebudayaan serta pusat kekuatan ekonomi di bagian Jerman Tengah.