HOME

Wednesday, September 11, 2013

Gubernur Bali: Opening Show Miss World Sangat Indonesia

OPENING Show Miss World 2013 sangat Indonesia. Penilaian ini disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir di antara ratusan undangan ajang internasional tersebut.

Pastika yang menyaksikan pembukaan Miss World di Hall Mangupura The Westin Resort, Nusa Dua Bali semalam, menyatakan apresiasinya atas perhelatan yang diikuti para kontestan dari 130 negara.

"Performance mereka betul-betul sangat Indonesia dan membanggakan," ucap Pastika, Minggu malam, 8 September 2013.

Saat acara pembukaan, seluruh kontestan dari berbagai negara tampak percaya diri dan bangga bisa mengenakan busana Nusantara dan berlenggok di atas catwalk yang membuat penonton berdecak kagum.

Hal itu seperti dijanjikan pihak penyelenggara bahwa seluruh kontestan akan memakai kostum busana tradisional yang sesuai budaya Indonesia.

Adapun terkait rencana pemindahan acara penutupan Miss World dari Jakarta ke Bali, menurut Pastika, masyarakat dan jajaran pihak terkait lainnya siap saja dijadikan lokasi.

"Saya dengar, mereka persiapannya sudah tiga bulan lalu. Kalau tidak jadi dan benar dipindah venue-nya, demikian juga tiket sudah terjual bagaimana, walaupun Bali siap saja demi Indonesia," tutur mantan Kapolda Bali ini.

Terhadap keputusan pemindahan lokasi penutupan, Pastika menyatakan tidak menjadi wewenangnya untuk mengkritisi kebijakan pusat yang hanya mengizinkan penyelenggaraannya di Bali.

"Kita dan aparat keamanan lainnya harus siap menjaga, kita harus menjaga wajah Indonesia di mata dunia," imbuhnya.

Pastika sendiri mengaku sudah diberitahu rencana pemindahan tersebut dan ditegaskannya Bali siap menjadi tempat penyelenggaraan saat penutupan.

"Apa boleh buat, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, harus siap. Siap tidak siap, harus siap. Masyarakat Bali harus siap menjadi tuan rumah Miss World, termasuk KTT APEC mendatang," tegasnya lagi.

Dalam pandangannya, justru perhelatan Miss World bisa menjadi media promosi yang efektif untuk lebih mengenalkan pariwisata dan budaya Bali, terutama Indonesia kepada masyarakat dunia.

"Bayangkan jika acara ini disiarkan ke 140 media dalam dan luar negeri, berarti ditonton sekira dua miliar orang di dunia. Jadi, kita tidak perlu promosi ke mana-mana," tutupnya.