HOME

Sunday, March 22, 2009

Keperkasaan Saat Pasola

















Pasola merupakan upacara ritual di Pulau Sumba, di mana dua kubu pria berkuda akan saling menyerang dengan lemparan tombak kayu. Bilamana mengenai sasaran, pelaku dan penonton akan bersorak gembira.

Keterampilan para pria berkuda ini sangat mengagumkan, mereka mencari sasaran musuh, memacu kudanya, menombak, dan kemudian harus membalikkan arah kuda guna kembali ke kubu mereka. Pada saat berbalik inilah biasanya mereka menjadi sasaran empuk dari tombak lawan. Walaupun kayu yang digunakan berujung tumpul, namun bila mengenai kulit manusia sering kali menimbulkan luka dan perdarahan. Pada setiap Pasola, selalu ada darah yang mengalir, dan barulah Pasola dianggap sukses.

Pasola adalah upacara setahun sekali sekitar akhir Februari atau awal Maret, pada waktu bulan masih purnama dan cacing-cacing laut (dalam bahasa setempat disebut nyale) keluar di tepi pantai. Para ”Rato” (pemuka suku) akan memprediksi kapan nyale keluar di pagi hari, persis setelah hari mulai terang. Setelah nyale pertama didapat oleh Rato, nyale dibawa ke majelis para Rato untuk dibuktikan kebenarannya dan diteliti bentuk dan warnanya. Bila nyalenya gemuk, sehat, dan berwarna-warni, pertanda tahun ini akan didapatkan kebaikan dan panen yang berhasil. Sebaliknya, bila nyalenya kurus dan rapuh, akan didapatkan petaka. Setelah itu penangkapan nyale baru boleh dilakukan oleh masyarakat. Nyale hanya keluar sekitar 3 hari dalam setahun. Tanpa mendapatkan nyale, Pasola tidak dilakukan.

Pasola berlangsung seru, hari libur, seluruh desa pesta besar. Para pemuda pemberani menyiapkan diri dengan kuda perkasa menuju gelanggang. Kadang-kadang terjadi luka parah ataupun kematian. Meninggal pada waktu Pasola dianggap sebagai suatu kehormatan besar. Selesai Pasola, yang biasanya berakhir karena pertengkaran, tongkat kayu bisa berganti dengan batu sekepalan tangan, dan polisi pun turun tangan membubarkan dengan beberapa tembakan. Dan kehidupan di Sumba kembali berjalan normal, damai tanpa dendam, menanti Pasola tahun berikutnya.