HOME

Sunday, December 12, 2010

Bali Surfing Holidays



guest post by Paige Green


Surfers swarm to Bali year round in search of the perfect wave. With its warm waters and consistent breaks, Bali remains a top Indonesian and world surfing destination. Whether you stay in Bali or use it as a starting point for a wider Indonesian surf tour, Bali has over 20 top quality breaks, mainly on the southwest and southeast coasts of the island and the Bukit Peninsula. The beauty of surfing in Bali is that there is a wave to suit everyone, from beginners to experienced big wave riders. Bali is also not solely a surf destination. If the ocean’s flat, there are plenty of other attractions to keep you occupied!

If you’re interested in a Bali surf holiday, here’s a rundown of where you’ll find different levels of waves.

Experienced

The breaks of Uluwatu (top photo) and Padang Padang are the most notoriously difficult and dangerous Bali waves, and located on the Bukit Peninsula. Uluwatu offers surfers a fast, long and hollow break that falls over a very shallow reef. Getting to the Uluwatu wave is an adventure in itself - surfers must get down the cliffs and emerge through the spectacular caves (photo right). In the monsoon season, the Uluwatu wave can reach 15 feet. Combined with its sharp drop, it should only be attempted by those aware of the dangerous conditions. Referred to as ‘Bali’s Pipeline’, Padang Padang has surprising ferocity and huge barrels. The sharp, shallow reef means that a wipeout can have serious implications. Padang Padang should not be attempted at low tide, and only surfed by cautious and experienced surfers.

Intermediate

One of the best places in Bali for surfing intermediate and friendly waves is Belian Beach. Located on the west coast of Bali, Belian Beach offers friendly left and right breaks that are more forgiving than other Bali surf spots. Nusa Dua (photo), a stretch of the Eastern Coastline, also offers intermediate level left and right waves. Nusa Dua is also home to some of Bali’s most expensive resorts, so you can treat yourself to some pampering and air conditioned luxury after a hard day of surfing!

Beginner

Kuta (photo) and Legian Beach breaks are Bali’s best waves for beginners. At Kuta, surfing beginners can take advantage of the many surfing schools, stores, and rentals in the area. Kuta’s waves are friendly and consistent, making it the perfect place to learn to surf. Legian Beach, on Bali’s southwest coast, also offers good beginner surfing conditions. At Kuta and Legian Beach, surfing is not the only attraction. If you decide it’s not for you, then there are plenty of shops, bars and vendors to keep you busy!

Bali can be surfed year-round, making it the ideal surf destination. Add to this the affordability of travelling to and within Bali, the warm weather and the number of other entertainment and cultural attractions, and it’s easy to see why Bali remains a top surf and holiday destination. If you’re a student, travel to Bali is within your means. Cheap flights to Bali depart from a number of Australian cities. If you’re chasing that perfect wave, then Bali holidays could be the answer!

Friday, November 19, 2010

Pantai eksotis Bulukumba

Kenangan itu rasanya masih lengket di benak saya. Ketika itu, pada 1993, saya bersama kawan-kawan satu angkatan di Jurusan Teknik Mesin Unhas Makassar berwisata ke pantai eksotis yang terletak di ujung selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

Rombongan kami berangkat dengan menyewa bis dari Makassar. Pantai Bira terletak sekitar 40 km dari Kota Bulukumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Bulukumba dapat ditempuh menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp 35 ribu. Selanjutnya, dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh menggunakan mobil pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp8000- Rp 10 ribu. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3,5-4 jam. Tarif masuk ke lokasi Pantai Bira sebesar Rp 5000/orang. Jadwal penerbangan ke Makassar dari kota-kota besar di Indonesia cukup sering, sehingga bukanlah hal sulit bila Anda berminat berkunjung ke surga tropis di Bulukumba ini.

Begitu tiba di sana, saya langsung merasakan kehangatan pantai. Aroma laut yang dihembuskan angin sepoi-sepoi serta pasir pantai yang putih, bersih dan lembut laksana tepung langsung membuat saya jatuh cinta di pandangan pertama pada pantai destinasi wisata turis mancanegara maupun lokal untuk berlibur ini.


Saat petang menjelang, bersama kawan-kawan, saya bermain bola di atas hamparan pasir putih ditemani cahaya mentari yang perlahan meredup menuju tempat peraduannya. Keindahan senja begitu terasa memukau dari pesisir tempat kami berdiri. Saya berdecak kagum menyaksikan keindahan alam yang menakjubkan itu. Di kejauhan, matahari tenggelam perlahan menyemburatkan cahaya jingga yang membias lepas di hamparan laut. Nampak dua perahu nelayan berlayar di kejauhan kian menambah kontras keindahan.

Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkeling dengan tarif Rp 30 ribu. Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan.

Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp 65 ribu. Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.

Malam harinya, saya tak melewatkan waktu menikmati malam di Pantai Biru dengan menyusurinya tanpa alas kaki. Sensasinya terasa berbeda ketika kaki dilangkahkan di atas pasir yang lembut seraya menikmati debur ombak menerpa bibir pantai. Setelah itu kami mampir di sebuah rumah makan, dan di sana kami dengan lahap menyantap hidangan makan malam menggiurkan; ikan bakar dan sajian makanan laut khas Bulukumba.

Pagi harinya, saat matahari ramah menyapa dan cahayanya memantul cemerlang di laut yang biru jernih, saya langsung tergoda untuk berenang dan melewatkan waktu lebih panjang menikmati pesona surga di Bulukumba ini. Beberapa kawan saya memilih untuk menyelam dan menyaksikan keindahan terumbu karang di sekujur garis pantai Bira ini. Sungguh sangat menyenangkan!

Nah, Anda juga tertarik ingin menikmati pesona pantai eksotis ini?